kembalilah!
Kapan senyum nya kembali.. kapan?? akhir akhir ini ia hanya murung.. bagaimana mungkin tanpa sebab.. mungkin kenyataannya terlalu berat.. namun dituntut harus kuat.. luka yang baru kering saja dilepas perbannya demi menutupi luka yang masih basah.. karena tak ada perban lain untuk menutupnya.. tertatih kesana kemari.. mencari jalan pulang.. namun.. "bukan ke tuhan".. sejak lama nya ia melepas semua nya ke tembok ratapannya.. harap ada balas yang yang terbayar.. namun hanya setetes obat yang meredakan luka.. lalu kembali seperti luka lainnya.. mata yang berbinar sudah menjadi mata panda dibuatnya.. tenaga nya yang kuat namun habis entah bagaimana bisa..
Kembalikan!! Kembalikan lagi!!! kembalikan senyumnya yang dulu.. yang sesuai dengan harapan orang orang.. setulus hati.. dan penuh rasa sayangnya.. bahkan tanpa rasa egois.. tanpa rasa angkuh.. tanpa mulut yang kasar.. entah pisau mana lagi yang menancap dibelakang punggung nya.. hingga luka yang tak tertutupi saja ia biarkan.. dengan alih alih harus kuat... mungkin sampai sini kuatnya.. sekarang hanya menunggu dan bersiap dengan luka selanjutnya.. siap untuk menerima sakit dari para bajing bajing yang selanjutnya..
la memang tak pandai untuk mengungkapkan nya.. karena terlalu lemah untuk diungkapkan.. karena masih banyak hal yang harus dikerjakan.. hingga lupa sama diri sendiri.. yang lebih sakit dan sedih adalah... ia memakan daging nya sendiri.. dan meminum air seni nya sendiri.. karena hanya itu yang tersisa... setelah para bajing itu pergi..