hilang,rampung dan terakhir


puisi yang kau tulis.
lalu ku maknai dengan pikir ku sendiri.
membuat ku sedikit tercekat.
jelas untuk ku kan?karena irama puisi sudah melekat.

tentang "hilang"
tentang kata "kita" yang tak lagi sama
maaf yang terlalu banyak entah untuk siapa
perasaan antar manusia itu ada nyatanya
akankah kembali? ku harap begitu ada

tentang "rampung"
tentang teka-teki yang ku punya
afirmasi mu ku garis bawahi
diantara satu apa aku berdiri?

terima saja jika itu baik untuk mu
bukan kah aku yang egois pagi itu
menganggap mu tiada
bukannya kamu yang membantai ku
dengan sikap-sikap baik mu secara berkala?

permen secarik kertas itu,
telah didedikasikan untuk mu
meredakan sedih setelah ketiadaan kita
atau marah yang sudah tak terbendung nya

aku pun suka,
suka semua nya
hujan,malam,suara disaat yang lain terlelap
mungkin semua tentang Kita

tentang "terakhir"
disaat kau berusaha melupakan ku
aku menyimpan semua agar tak lupa dengan mu
kedekatan menjadi hal tak sengaja syukur ku

pohon yang kita tanam untuk berteduh
namun kenapa tak ada cara lain selain ditebang
kamu tak lagi berteduh
lalu aku harus berteduh kemana setelah itu

bukan kamu yang egois,tapi aku.
aku dan pagi itu dan semua setelah itu
daun tak ku sapu atau pun aku biarkan mengering begitu
menjaganya agar tak terbawa angin hari ku

bukan kah kamu merasa hal yang sama?
bagaimana bisa kalau hanya kamu yang minta maaf?
jadi,aku turut maaf sekaligus terima kasih

aku jalani semua
hobi,tulisan dan semua itu
laba-laba terus menyerang ku
mustahil jika kamu turut bantu
menghilangkan laba-laba itu

aku masih ingat mungkin semua
antara eropa dan asia
atau maluku tengah

Popular posts from this blog

tuan untuk puan

keruh

amin paling serius