another page

apakah hadir ku memperkeruh air minum mu? atau obat yang salah kau minum. obat yang ku bawa untuk mu. meredam luka yang berat untuk sembuh. atau mungkin itu bukan obat mu dan hadir ku bukan menjadi obatmu. untuk terakhir sebelum memperkeruh mu. doa yang semoga manjur untuk mu. doaku untuk kau sembuh.

Bahkan derasnya hujan menutup mulut Ku dari suara teriakan. Menyesali pernah membunuh diri sendiri dengan penyiksaan. Hingga ruh ku merasakan jiwa yang kehilangan. Diantara ada dan ketiadaan.

selamat, terima kasih telah menjadi pemandangan dibawah matahari yang terik. atau obrolan kecil di ujung petang yang sedang hujan rintik. tawa lepas lepas sudah menjadi bisu tak berkutik. titip salam ku sebelum kau berbalik.

jauh jingga disana menatap keajaiban nya bersama dengan rintikan nya tenang, berlabuh lah disana

"halo,selamat malam. semua yang ku harapkan adalah baik baik saja. tentang apa yang terjadi tahun ini.semua sakit dan bahagia nya tahun ini. kepergian kita entah kemana,menjadi hal yang aku rindukan untuk sementara.walau jika diingat itu adalah luka penyesalan ku tahun ini.bukan pertemuan nya,namun tentang aku sendiri.aku tak sempat memberi tahu banyak hal karena alih tak sanggup.tak sanggup dengan apa yang akan ku ucapkan dan apa jawaban mu nantinya.sayang sekali,padahal aku berharap lebih jauh dari ini.tapi semuanya tetap menjadi yang pernah aku suka,masih suka tapi tak seperti semula.alunan kesukaan kita bersama serta pembicaraan hari hari kita. ada satu malam baik menurut aku.aku berbaring di kasur ku.menatap langit langit mendengar ocehan kecil mu.aku tersenyum seperti orang gila,layak anak kecil tersipu malu.menjadi titik tertinggi dalam hidup ku.mungkin ini kenapa nama ku langit.karena aku suka mendapatkan titik tertinggi.walaupun sekalinya mendapatkan titik ter...

bagaimana aku bisa lupa semua nya. jika kau ku simpan dalam semua daftar putar kita. daftar putar yang kita buat bersama. ku putar mengenang tentang kita. kembalikan lah kupu-kupu cantik. bayang mu selalu ada dimana-mana. mengubah dunia ku sedia kala. setelah trauma malam yang menimpa. bagaimana aku bisa lupa semua nya. jika kepakan sayap mu indah di pandang ku. kabar singkat di pagi ayam berkokok. sibuk dengan dunia,namun malam menyatukan kita. kembali lah amin paling serius. walaupun aku adalah badai gemuruh yang berisik. namun,kamu tak tau jika kamu adalah cantik utuh cahaya rembulan. kembali lah untuk merayakan amin paling serius.

akan kah kita akan berkunjung ke jendela? jendela yang hanya terbuka dari luar saja tempat kita bertukar rahasia buku,makanan dan secarik kertas notes nya layak esok yang menemani lail mengunjungi nya mengunjungi lubang tangga darurat nya di setiap kesempatan mereka untuk mengenang tragedinya

puisi yang kau tulis. lalu ku maknai dengan pikir ku sendiri. membuat ku sedikit tercekat. jelas untuk ku kan?karena irama puisi sudah melekat. tentang "hilang" tentang kata "kita" yang tak lagi sama maaf yang terlalu banyak entah untuk siapa perasaan antar manusia itu ada nyatanya akankah kembali? ku harap begitu ada tentang "rampung" tentang teka-teki yang ku punya afirmasi mu ku garis bawahi diantara satu apa aku berdiri? terima saja jika itu baik untuk mu bukan kah aku yang egois pagi itu menganggap mu tiada bukannya kamu yang membantai ku dengan sikap-sikap baik mu secara berkala? permen secarik kertas itu, telah didedikasikan untuk mu meredakan sedih setelah ketiadaan kita atau marah yang sudah tak terbendung nya aku pun suka, suka semua nya hujan,malam,suara disaat yang lain terlelap mungkin semua tentang Kita tentang "terakhir" disaat kau berusaha melupakan ku aku menyimpan semua agar tak lupa dengan mu kedekatan menjadi hal t...

kata rumah dengan semua isinya hal yang tiada kata sia-sia. menjadi alasan untuk tempat pulang selamanya. mendapat tempat serta cintanya, bahkan juga kotornya,ku terima semua. si dewasa itu hanya butuh rumah. rumah untuk menjadi lemah. karena pura pura kuat sudah tiada guna. pulang ke rumah serta makna isinya jadi impiannya. Rumah dengan segala isi dan makna nya. tertanam bibit rasa dihalamannya. rasa tanpa pengertian kata. buta sejatinya. bersama mewarnai kanvas tak berwarna. kering ditelan waktu menua. bagaimana?? rumah dan seisinya serta maknanya isinya bukan tentang kolam renang didalamnya tapi tentang waktu-waktu bersama. maknanya bukan tentang adik-kakak atau ayah-bunda. tapi cinta dan segala bentuknya. nanti kita seperti itu ya..

demi apa? demikian ku mencintai nya. tak ada pengungkapan untuk rasa. namun, terungkap oleh barisan sajak diantaranya. tersusun rapih dengan makna tersirat didalamnya. tak dapat diutarakan bagaimana. tak dapat dirasakan seperti apa. perasaan berjalan mengikuti hari berwarna. binar mataku tak dapat berbohong atasnya. "kapal tak berlayar, langit tanpa biru" begitu katanya. seakan tau kalau sedang tak mampu membentang layar. dan sedang menjadi sendu abu melebar.

ku ambil porsi ku, tak kurang dan tak lebih. bukan lagi soal apa kata manusia. lelah nya telah memecah bagian raga dan jiwa. ku berbohong atas kekurangan ku. harap kau tetap terima dengan lapang dada. namun tolong disaat ku jujur, kau tetap mengetahui kalau.. "aku adalah manusia yang sering kali banyak kurangnya"

datanglah engkau selamanya lahirlah kembali ke dunia baru menemukan titik abadi dunia dan surga aku mau kita yang selamanya. jika tidak bisa,bawa aku pergi. dan hilang bahkan tak lahir kembali.

aku tak sadar kan diri. hampir mati, para bajing itu ternyata ber gerilya. bersembunyi dibalik kata teman dan saudara. persetan dengan mulut besar mu. dan juga mulut berdaging mu,bajing!. aku hampir terbunuh oleh mu. gila ku dibuat mu sial, kepada siapa kau berpihak? aku atau bajing senior mu itu

terima kasih dan terima kasih lagi. alasan kuat mu masih terpatri untuk tetap jalani. hidup yang katanya sementara. tapi paling banyak bercandanya. buka saja topeng mu. aku tak ingin kau bersandiwara. cukup hidup yang tak habis dengan candaan nya. lika liku hidup setelah beranjak dewasa. beranjak kepala dua tak terasa. doa dan harap selalu untuk kemudahan nya. bukan kah begitu seharusnya? berada dititik tertinggi dan terendah bersama. mengatakan semua akan baik baik saja. gila, ternyata aku yang membuat hidup itu bercanda. menuntut akan selalu dan tetap ada. sedang yang harus nya tak ku paksa. mungkin gila jika apa katamu. apa aku akan menjadi lail dikehidupan nyata? namun kau tau aku akan mengatakan tak baik baik saja. akan selalu ada alasan tak baik yang dirasa. namun kau buat ku berani untuk mengatakannya. jika ditanya.. kemana sajak ini akan dibawa? akan ku jawab.. kan ku bawa ketempat dimana aku menemukan arti pulang didalamnya. tempat istirahat yang meredakan luka. da...

"untuk apa kau buru buru untuk pulang.. sedang tak ada yang menunggu mu pulang" aku hanya menutup kesempatan. meninggalkan ruang yang seakan engkau adalah tuan. ego yang kau besarkan. melahap habis penduduk ruang,terdiam. apa guna ku berlama disini. bersama dua mata yang melangit namun berpijak pada tanah. si dewasa yang merasa berkuasa. merendah tak ada apa apanya. mengemis hormat pada kurcaci hina disebut nya.

Kedatangan yang tak diduga waktunya.. setelah kelam melewati masa lalu itu.. Bagaimana kan tau kalau hanya butuh pulang.. Yang dirasa hanya jeritan tak bersuara.. bersama menjadi alasan lepas semua.. Alih manusia pemilik hati.. Tak ada bajing pengusik lagi.. Mengajarkan banyak hal.. indah seperti merayakan.. Merayakan malam karena hujan.. Merayakan hal kecil karena anak tangga impian.. Merayakan dunia yang kejam.. Merayakan kesederhanaan.. Sesederhana merayakan.. Terimakasih atas semua aku dirayakan.. melepas semua tangis dalam buaian.. ternyata kacau ku bisa luluh dengan makna pulang.. semua yang ku ragukan pun juga begitu.. Membawa kata manusia yang masih buta.. Kerap bilang jawaban akan datang.. Dan semua sudah menjadi jawaban.. Seram yang selama ini aku bayangkan.. Ternyata tak seseram kehidupan.. Hati yang berat memikul dunia.. Ternyata bisa lepas juga.. Terimakasih atas Semua bentuk yang kau rayakan.. Based on song "semua aku dirayakan, Nadin amizah" (anothe...

Terima kasih, Pernah menjadi bintang dalam gelap, Pernah menjadi matahari yang menyapa pagi. Terima kasih,sudah membuatku sadar bahwa aku masih pantas disebut manusia. Terima kasih sudah membuatku mengakui dan diakui perasaan yang pelik itu. Terima kasih,pernah ada walau terlihat sesaat. Melekat,yang sebenarnya hanya sesaat. Namun,aku ingin menuntut kita selamanya. Sampai tua,sampai liang. Percayalah,it means a lot to me..

ini kan.. si egois haus validasi. yang menuntut untuk selamanya. yang mengemis akan kasih. yang lambai nya terhiraukan. yang di sebut parasit. ternyata hari penuh tangis itu tak ada guna. biarkan ia mati dengan keegoisan nya. menjadi bangkai yang tergeletak begitu saja. biarkan.. aku tak lagi mengemisnya lagi. aku sudah mati. malam ini aku diterkam mulut sendiri. sedih ku tak ada guna. halaman halaman itu. ribuan kata bahkan ratusan. menjadi bagian egoisku,ternyata. bukan tentang pengabadian. omong kosong lagi yang aku berikan. bagaimana? si gila tak berperilaku kemanusiaan. sajak yang tak beraturan. menyeru keegoisan. sial.. mau ditutup dengan apa sajak ini. seruan orang gila yang agresif emosional.

aku tak bilang jika, "aku akan menjadi langit yang sama" melewati indah birunya. menembus gumpalan putih mahkotanya. tapi kamu tetap terlihat dipandangnya. angin yang mendorong nya untuk melihatmu. membawa putih dan juga biru. namun kamu membawa payung, seakan kamu takut jika aku menjadi abu. entah bagaimana bisa,payung itu berwarna biru. seakan kamu menemukan yang lain diwarna biru. bagaimana aku meyakinkanmu? ku yakini dengan angin yang membawakan ku kepada mu. namun kamu tak lagi butuh. maaf.. aku mencari perhatian mu. untuk sekedar kamu mendongak melihat ku. maaf.. aku mengganggu hari mu. tak seharusnya nya aku seperti itu. namun,bagaimana jika aku tak menjadi abu? membawa mahkota yang menjadi abu tak semudah itu. itu akan menjadi pecah dan bergemuruh. rintik hujan dari mahkota ku membahagiakan mu? apa hanya menutup sedihmu? lihatlah ke langit yang biru! dengan mahkota putih itu. dihiasi 'sunshine' yang tak tergapai itu. yaa.. bagaimana.. aku tak selal...

aku menatapnya dari kejauhan. sebelum akhirnya aku melihat belakang punggungnya binar matanya yang seperti mata anak panah tertuju. terhalang khalayak untuk terus menatapnya. pupil yang menghilang dan tak tertangkap. aku hanya menangkap bayangan hitamnya. entah ia kan pergi kemana. sejak matahari naik,aku kehilangan sosoknya. lagi lagi hilang dan tak tertangkap. justru aku yang terperangkap. terperangkap didalam ruangan gelap, tanpa cahaya yang tertangkap. disaat waktu telah terbuka, justru kau hilang ditelan cahaya. isyarat mata tak lagi ada. bayangan ujung tombak tak terlihat mata. kemana perginya? apa masih ada, ketidak sengajaan yang dibuatnya. atau kan menjadi hutang selamanya. lalu dibayar oleh dunia dan seisinya. laut biru, mencerminkan terik itu.

Kapan senyum nya kembali.. kapan?? akhir akhir ini ia hanya murung.. bagaimana mungkin tanpa sebab.. mungkin kenyataannya terlalu berat.. namun dituntut harus kuat.. luka yang baru kering saja dilepas perbannya demi menutupi luka yang masih basah.. karena tak ada perban lain untuk menutupnya.. tertatih kesana kemari.. mencari jalan pulang.. namun.. "bukan ke tuhan".. sejak lama nya ia melepas semua nya ke tembok ratapannya.. harap ada balas yang yang terbayar.. namun hanya setetes obat yang meredakan luka.. lalu kembali seperti luka lainnya.. mata yang berbinar sudah menjadi mata panda dibuatnya.. tenaga nya yang kuat namun habis entah bagaimana bisa.. Kembalikan!! Kembalikan lagi!!! kembalikan senyumnya yang dulu.. yang sesuai dengan harapan orang orang.. setulus hati.. dan penuh rasa sayangnya.. bahkan tanpa rasa egois.. tanpa rasa angkuh.. tanpa mulut yang kasar.. entah pisau mana lagi yang menancap dibelakang punggung nya.. hingga luka yang tak tertutupi saja ...

Hey mom!! I'm confused to say and you feel it too I'm being prestige to show how much I love you And you too actually.. When are we understand if we love us? I don't wanna regret again for second time incident I knew it's not okay.. so don't say it easy and said it like "no problem" Before I tell "I love you" for my favorite woman,later I wanna tell to the world there's an angel And I wanna say to the world "I LOVE MOM"

kudengar alunan nya hingga habis. memakna dalam kan makna alunan. harap seorang tetap disampingku. menjadi tempat ternyaman,dan ku takut kehilangan. sampai menjadi debu. hingga gerbang liang dan seorang disebelah ku.

ada air hujan dan juga embun. air danau serta gunung. namun, bagaimana bisa aku tetap kehausan?. hingga banyak mengemis pada banyak air. entah aku yang kurang bersyukur atau aku yang belum dapat air untuk diminum. aku kelelahan sekarang. tuk menanti air yang datang. hingga air berbuih pun jadi. setidaknya,ada buah tangan yang ku bawa pulang. untuk dirasa oleh manusia setengah gila ini. menatap malam dan menari ditengah matahari. aku pengemis tak tau diri. yang hanya mengemis dan mencari validasi. Pertemuanku pada jiwa berseri. hingga ku bertanya pada diri. "masih pantas kah pengemis bodoh ini dicintai?"

maka,dihari kematian ku kawan. pastikan pesan ini tersampaikan kepadanya kawan. orang yang sering kali ku bangga kan. pastikan ia menerima dengan lapang dan penuh keikhlasan. karena tak lagi bisa bertemu dipersimpangan. pastikan maaf dan terima kasih ku tersampaikan. jika ku tak sempat menuliskannya pesan. sampaikan.. maaf,membuat mu menunggu lama, yang berujung ku kembali pada sang maha penyayang duluan. terima kasih, karena telah menjadi bagian, bagian saksi mata yang banyak orang lupakan. setelah hari kematian ku,kau ku abadikan. abadi dalam sajak yang ku ukir di akhir halaman. temui aku di pesisir laut. berdialog mesra menatap cahaya terik langit biru menjadi karakter ku. suara deru ombak menjadi pesan bisu. duduk lah hingga langit menjadi abu. atau menjadi jingga karena tertelan laut biru. ~ Langit ~

selalu saja ada waktu. untuk kembali nya p'rasaan p'rasaan lama itu. padahal kau pembunuh, namun mengapa aku selalu jatuh. seakan kau adalah tempat kembali ku. sampai detik mati itu. walaupun tak sepenuh dulu. tapi bagaimana bisa kau selalu menyelinap? disaat ada orang yang sedang pulang. dia juga yang ku cari dan tunggu selama aku hilang. mana keberanian mu pembunuh! kau hanya bermain bersama bayang bayang. bukan bersama pemilik bayangan. tamu ku jangan kau usik lagi. setelah kemarin menjadi pesaing,lalu menang. namun ku harap tidak kali ini. kau boleh menang masalah rasa. tapi tidak untuk masalah rumah pulang selamanya.

aku pernah benci sama diri sendiri. dan juga kepada dunia, yang semakin buat capek ini. pernah nyesel sama diri sendiri. aku pernah tak terima semua ini. dari semua kejadian dan perasaan. bahkan aku salahin diri sendiri. namun, perlahan semuanya berlalu. mulai menerima diri sendiri. kejadian dan perasaan buruk yang terjadi. mengambil waktu untuk diri sendiri. mengingat lebih apa yang dimiliki. ternyata semua hal tak melulu salah ku. namun bukan berarti aku egois, Egois untuk tak mengaku. menjadi 'gapapa' bukanlah obat penenang lagi. namun justru bentuk peduli ke diri sendiri.

Sebut saja langit, Yang dari sudut manapun kau lihat, akan selalu indah. Biru yang menandakan bahagia selalu. Jingga yang menjadikannya merasa aman selalu. Peluk hangat dimata sang pecandu. Tapi untuk warna abu,tak semua bisa menerima itu. entah akan menjadi teman atau lawan. Kan menghapus sedih menjadi bahagiamu. Atau karena kau bukan pecandu lalu kau berteduh dan menghindar untuk itu.

sebut saja biru, tokoh cerita yang bisa aku lihat pakai mata dan aku dengar dengan telinga. bukan biru kristal, karena akan hancur berkeping dan dijual. bukan juga biru langit, karena langit itu akan menjadi jingga ataupun abu. ini biru laut, yang rasanya akan selalu asin warna nya akan selalu biru dan akan selalu disitu. pecahan batu karang yang membuat gempar. gelombang indah bagi pendambanya. serta angin dari langit menyertainya.

The day we met I remember sun the day i met you It was our noon for meeting each other It was not Really means The moment i heard you,i knew that i was going to be comfort But the tragedy is, We didn't like old of us and back to Holding each other's shoulders I'm terrified that no one can holding my shoulder like the same you did Who do we blame when we've many problems,Each one of us? It's a thing how we hold each other Cause we like a buildings We will still wanna go back to the day we met Experienced everything all over again After We become better human beings and sincere

Haha hihi kita hari ini akan menjadi air mata di penghujung hari.suara tawa kian menjadi sunyi.sebelum datangnya hari dimana hanya tersisa bayang bayang yang menghantui.Hingga kita akhirnya tau kalau semua hanya halusinasi,jauh lama nya kita tak lagi disini.harap hari hari itu kembali, mengulang semua nya.hari hari yang kita jalani,waktu yang kita habiskan dan sepatah kata yang kita tinggalkan "goodbye".bukan,bukan itu.. Goodbye(selamat tinggal) masih terlalu naif untuk kita maknai.seakan semua hari-hari Kemarin berakhir dan selesai bahkan habis masanya.Namun,kita merubah dengan see you later(Sampai jumpa lagi).sampai jumpa lagi,Dititik apapun dan dimanapun kita nanti.seakan dekat seperti dulu lagi.persimpangan sudah dekat,masing masing-masing dari kita berjalan dijalannya.menoleh kebelakang dan melambaikan tangan ke tempat dimana ada kata "kita" kita disana.

Kamu baru sadar kalau dibutuhkan.. sampe sampe sekarang kamu berusaha untuk ada dan hadir.. bagaimana mungkin aku terima.. sedang kamu datang lagi tanpa sebuah pencahayaan.. disaat dulu aku buta untuk menempuh jalan.. tertatih dengan perasaan lama itu.. dan berusaha mengejar nya.. namun sayang nya.. cahaya nya terlalu redup.. dan aku diam ditempat.. menunggu yang redup itu padam.. hingga seorang datang membawa pencahayaan yang cukup.. lalu menuntun ku.. tapi bukan untuk menyalakan cahaya yang dulu mati.. namun untuk menuntun ku pulang dan kembali.. sesederhana aku mengapresiasi.. dengan kata terima kasih.. atas perlakuannya.. dan segala kejadian yang dilewati sebelum akhirnya aku sampai dirumah tempat ku pulang.. walaupun pada akhirnya dia hanya bisa menuntun ku sampai disini.. Setidaknya dia masih dan mau berbagi pencahayaannya untuk aku bersiaga.. bersiaga jika nanti aku buta untuk menempuh jalan yang gelap gulita lagi.. saling menyalakan agar tak saling redup dan mati di...

awan,layangan dan angan siang.. langit cerah berawan.. Mendongak seakan terbang ke awan Melihat layangan yang dimainkan Namun,bukan tentang awan atau layangan Ini tentang harapan.. Mendongak hingga terbang Layangan pun diikut sertakan Lalu dijatuhkan oleh kesadaran Dan bertemu dengan sebuah layangan Yang terombang ambing oleh angan Bukan angin.. Bagaimana.. sakit bukan?? Jatuh lebih dulu dari  sebuah layangan Bahkan jatuhnya hanya jadi sorotan.. Bukan layaknya layangan yang jatuh nya jadi rebutan untuk diselamatkan..

Sebelumnya, perlu kamu tau cara aku baca dengan nada yang baik. duh, canggung ya.. aku mau bilang, terimakasih banyak. sebanyak-banyaknya ke kamu. dulu, ternyata "kita" seseru itu yaa. kita ngobrol dari a-z banyakkk bangettt. aku ga pernah menyesali untuk kenal dan tau kamu. tadi pagi, pas mau aktif. aku kaget baca chat kamu ditelegram. "Kamu udah gamau denger cerita aku lagi" " Biru  kok berubah lagi" "Kemaren aku udah capek lhoo" "Aku beneran bingung pls capek.." hmmm, gatau kenapa tapi ternyata aku sakit hati sama kata-kata kamu yang itu, karena sebelumnya belum ada yang bilang begitu ke aku. makasih ya udah bikin aku tau, hihi. tapi, aku tau itu emang salah aku. pas aku buka wa, aku tambah kaget lagi karena kamu kirim link podcast ke aku. isinya, "talking about..." aku langsung "ohh, udah capek banget ya?" karena kita sama-sama tau podcast itu seharusnya bukan diupload diwaktu sekarang. jadi, aku meng...